Corona Virus Disease (COVID-19), iya ini virus yang banyak menjatuhkan korban karena penyebarannya yang cepat dan masif. Kasus Virus Corona pada awalnya dianggap sebagai penyakit misterius yang menyerang hampir sepertiga dari penduduk Wuhan-China berupa Pneumonia dan radang paru di penghujung tahun 2019. Kejadian langka ini disinyalir berasal dari pasar hewan Huanan yang menjual daging binatang liar misalnya ular, kelelawar, babi, tikus dan berbagai jenis binatang yang secara agama islam Haram untuk dikonsumsi. Kasus Pneumonia ini memang banyak ditemukan di pasar hewan tersebut, diduga Virus Corona di bawa oleh kelelawar dan hewan liar lain yang tidak lazim di konsumsi. Tragedi penyebaran virus ini terus berlanjut dan mewabah ke seluruh belahan dunia hingga menjadi sebuah pandemi yang mematikan.
Hingga saat ini Indonesia masih berjuang melawan pandemi virus Corona. Salah satu cara yang telah dilakukan Pemerintah untuk memutus mata rantai penyebaran virus Corona yaitu dengan menerapkan Social Distancing dan berperilaku hidup bersih sehat (PHBS). Adapun bentuk PHBS yang dianjurkan di setiap satuan pendidikan adalah wajib menyediakan sarana kebersihan dan kesehatan diantaranya wastafel, cuci tangan pakai sabun, disinfektan, handsanitizer dan tisue.
SMA Negeri 3 Sampang melalui SMAGA SAINTEK TEAM mengeluarkan ide untuk membuat produk andalan berupa Sabun cair yang bermanfaat bagi semua warga sekolah. Sabun cair yang dikemas menarik dengan nama Hand Shop SMAGA Sampang ini menjadi produk andalan sekolah kami.
Mengapa harus Sabun untuk membunuh Virus Corona. Mungkin Anda penasaran, mengapa pemerintah menganjurkan cuci tangan dengan air mengalir harus disertai penggunaan sabun untuk mencegah penularan Virus Corona. Padahal, selama ini Anda mungkin merasa mencuci tangan dengan air saja sudah membuat tangan bersih. Apalagi, jika benda yang dipegang tidak terlalu kotor, tak bernoda, tak berlemak. Alasan di balik imbauan tersebut adalah pada struktur virus, termasuk virus Corona seperti yang sudah diketahui oleh masyarakat luas bahwa virus Corona berbentuk bola dengan tonjolan-tonjolan atau mahkota di permukaannya. Kebanyakan virus memiliki bentuk seperti ini, dengan struktur yang sama pula yaitu lapisan terluar yang terdiri dari lemak. Seperti lemak, virus ini mudah menempel pada permukaan benda, begitu pula pada tangan. Ketika Anda mencuci tangan dengan air, maka air hanya akan mengalir melewati virus. Mengapa? Karena virus ini ibarat minyak, jika minyak diteteskan ke dalam air tidak akan bercampur dengan air meski diaduk sedemikian rupa. Tetaapi matinya virus karena sabun ada syaratnya loh, kita harus mencuci tangan minimal 20 detik dengan seluruh bagian dipastikan terkena sabun. Jika kurang dari itu virus tidak sepenuhnya hilang dan tetap berpotensi masuk ke dalam tubuh kita terutama saat kita makan serta menyentuh wajah.
Sabun adalah bahan yang dapat berbuih yang proses pembuatannya disebut sebagai reaksi saponifikasi. Sabun pada dasarnya berupa garam dari asam lemak. Molekul sabun terdiri dari ujung hidrofilik ion polar (suka air) dan ujung hidrofobik ion nonpolar (tidak suka air). Saat sabun dicampur air, molekul mengatur dirinya dalam kumpulan kira-kira berbentuk bulat dari 60 melekul atau lebih. Ujung hidrofilik akan menyerap kotoran yang dapat bercampur dengan air sedangkan ujung hidrofobik menyerap kotoran minyak termasuk virus. Bahan sabun yang kita buat terdiri dari Cottoclarin BM (Sodium Lauryl Ether Sulfate), LAS (Linear Alkyl Benzene Sulfonate Sodium), Na2SO4(Sodium sufat), NaCl (Natrium Klorida), Dewisil liquid, Aquadest, parfum dan pewarna.