GURU INSPIRATIF HARUS GO BLOG

Guru merupakan profesi yang mulia. Dengan begitu mulianya guru, sehingga guru dikenal sebagai pahlawan tanpa tanda jasa. Menjadi seorang guru tidak hanya mampu mengajar, namun harus bisa menjadi sumber inspirasi bagi peserta didiknya. Menciptakan proses pembelajaran yang menarik dan menyenangkan merupakan salah satu ciri guru inspiratif. Menjadi guru yang inspiratif tidak semudah membalikkan telapak tangan.

Guru diminta mampu mengkemas pembelajaran yang menarik bagi semua peserta didik dalam kondisi berbeda fisik, intelektual, sosial, dan emosional. Meski tidak mudah, namun kita para guru harus tetap berusaha menjadi guru inspiratif untuk menggali potensi yang dimiliki peserta didik demi masa depan mereka nanti.

Blog merupakan salah satu media atau sarana yang sangat efektif untuk menampilkan berbagai informasi pembelajaran untuk peserta didik. Peserta didik kita saat ini termasuk dalam generasi milenial yang tidak bisa hidup tanpa gadget. Mereka lebih senang membaca dari gadget daripada buku. Sudah saatnya guru go blog, agar bisa menyesuaikan dengan peserta didik saat ini. Blog yang merupakan singkatan dari web log adalah bentuk aplikasi web yang berbentuk tulisan-tulisan (yang dimuat sebagai posting) pada sebuah halaman web. Media blog pertama kali dipopulerkan oleh Blogger.com yang dimiliki oleh Pyra Labs sebelum akhirnya diakuisisi oleh Google pada akhir tahun 2002. Semenjak itu banyak terdapat aplikasi-aplikasi yang bersifat sumber terbuka yang diperuntukkan kepada perkembangan para penulis blog tersebut (wikipedia). 

Guru yang go blog dapat menciptakan paradigma baru, sehingga suasana pembelajaran jadi lebih hidup. Melalui blog, guru bisa menyediakan informasi berupa tulisan-tulisan inspiratif dan edukatif serta media interaktif yang dibuat dan akan ditampilkan ke media pembelajaran on-line. Melalui blog pula peserta didik dan guru dapat berinteraksi, bahkan bisa lebih intens. Kesempatan bagi peserta didik untuk berinteraksi dengan sumber belajar yang disajikan guru dapat melepaskan paradigma pembelajaran konvensional di kelas yang terikat ruang dan waktu. Hal ini dapat memberikan arah pembelajaran yang jauh lebih bisa diikuti oleh peserta didik. 

Dari IGI (Ikatan Guru Indonesia), pertama kali saya mengenal blog. Meski telah dua tahun bergabung menjadi anggota IGI, namun baru kali ini saya mengikuti pelatihan SAGUSABLOG (Satu Guru Satu Blog). Salah satu kanal pelatihan yang digagas oleh IGI untuk menjawab tantangan guru di abad 21. Di mana guru inspiratif dengan segudang literasi informasi menjadi salah satu hal penting yang harus dikuasai di abad tersebut. Blog menjadi salah satu software primadona IGI yang harus dimiliki dan dikuasai oleh seorang guru. Oleh karenanya, guru harus go blog melalui kanal pelatihan SAGUSABLOG ini. 

Wokshop on-line SAGUSABLOG kelas Dasar baru saya ikuti pada tanggal 08-14 Mei 2020. Workshop ini berisi tentang bagaimana cara membuat media pembelajaran berbasis Blog kelas Dasar dengan materi sebagai berikut: 

1. Membuat blog dengan blogger 
2. Mengganti dan mendesain template bawaan blogger 
3. Mendesain Header blog 
4. Mengelola dan Menghias Blog 
5. Membuat dan Mengelola Menu Blog 
6. Membuat dan mengelola soal online di google drive

Materi di atas bisa kita pelajari dengan video tutoriul di bawah ini:

Dengan mengikuti workshop ini, semoga saya bisa memanfaatkan kanal Sagusablog untuk menguasai, memanfaatkan dan mengaplikasikan blog secara optimal dalam pembelajaran. Selain itu, semoga guru-guru bisa menjadikan blog sebagai media pembelajaran alternatif yang bisa membawa nuansa baru dalam pembelajaran abad 21.